Pengalaman Tes IELTS [Tanpa Belajar] +TIPS!
Halo. Udah lama banget yak kayaknya aku ninggalin blog? π
π
Sibuk? Kaga. Males doang. Nggak tau antara males atau emang nggak punya pengalaman menarik lagi selama kelas 12 ini :(
Oke, jadi hari ini, tanggal 21 April 2017, aku nerima hasil tes IELTS-ku. Dan sesuai nazar, kalo overall band score-ku >6.0, aku bakalan share pengalaman tes IELTS tanpa belajar ini.
Jadi, waktu pertengahan bulan Maret 2017 aku mau coba daftar IUP UGM. Nah, buat daftar kan butuh dokumen-dokumen tuh, dan sertifikat TOEFL/IELTS jadi salah satu dokumen tidak wajib yang bisa diikut sertakan di pendaftarannya.
Waktu itu aku bingung, "apa nggak usah pake sertifikat TOEFL gini yah?" tapi keluarga dan temen-temen nyaranin buat disertain aja sertifikatnya, toh tinggal tes.
Bodohnya aku baru niat cari tes TOEFL itu waktu akhir Maret. Akhirnya aku cari-cari tuh, tes TOEFL IBT yang tersedia. Kenapa nggak yang PBT aja? Soalnya kata temenku eman-eman tes TOEFL PBT, soalnya nggak banyak dibutuhin lagi. Jadi yaudah aku dengan segenap hati cari sana-sini TOEFL IBT yang masih nerima peserta yang mana. Setelah nyari-nyari, ternyata semua slot baik buat Semarang dan Jogja penuh sampe bulan Mei 2017, padahal pendaftaran IUP UGM ditutup tanggal 24 April 2017π
Terus Kakakku cerita kalo dia dulu daftar FK Internasional UNAIR pake try out IELTS. Tapi kata dia bakalan susah banget, apalagi aksen yang dipake buat tahap listening dan speaking-nya itu aksen British. Dan aku jadi tambah bingung. Karena aku bahkan sama sekali nggak tau dan nggak pernah denger tentang IELTS.
Dan pada tanggal 30 Maret, aku coba cari seats yang available buat tes IELTS di IDP Semarang. Puji Tuhan yang academic test masih ada slot. Akhirnya aku langsung daftar dan bayar saat itu juga, soalnya aku takut kehilangan seat. Sebenernya rada bimbang juga sih waktu itu, soalnya biayanya ngga ngira-ngira, cuy. 2800k IDR satu kali tes, sertifikat berlaku 2 tahun huhu.
Setelah resmi terdaftar jadi peserta tes IELTS tanggal 8 April 2017, aku langsung cari-cari tentang pengalaman-pengalaman tes IELTS yang beredar di blog. Dan setelah aku observasi, gila, kayaknya dapet band score 6 aja susah banget, apalagi pesertanya itu kebanyakan orang-orang yang lebih tua daripada aku, bahkan ada yang lulusan sastra Inggris tapi band score-nya 6.5π°
Takut? Kaga. Ngapain takut, toh ini tes buat ngukur kemampuan bahasa Inggris, bukan tes buat seleksi masuk perguruan tinggi. Belajar? KAGA JUGA! Ya belajar sih, tapi minim banget. Ya Allah. Aku emang pada dasarnya males dan suka menganggap enteng sesuatu, sih. Jadi Aku belajar cuman D-3. Dan itupun aku cuman latihan reading 1 kali, listening 4 kali (iya aku takut listening), nonton video-video speaking test IELTS di Youtube, dan baca-baca contoh essay di www.ieltsliz.com). Selain itu, aku juga nonton video-video tentang gimana caranya nulis essay yang baik di Youtube, dan itu lumayan membantu walaupun aku juga rada nggak ngerti sebenernyaπ
Oke, kita langsung cus ke D-Day IELTS Test!
✫ Tahap 1 - Speaking Test - 7 April 2017 (10-15 menit)
Jadwal speaking test orang mungkin bisa beda-beda, aku kebetulan dapet yang sehari sebelum tes tertulisnya. Dan waktu aku masuk ke kantor IDP, aku langsung disuruh foto dan diambil sidik jarinya. Ketat banget yak? Yep. Habis itu, aku ditunjukkin jadwal speaking test, dan ternyata jadwalku masih 4 jam lagi, yaude aku pulang dulu deh.
Nah, waktu udah mau memasuki jam tes, aku rada deg-degan sih, karena selain aku itu socially awkward, aku juga nggak pinter ngomong pake bahasa Inggris, pasti kesendat-sendat dan nggak jelas. Tapi aku tetep PD aja anyway masuk ke ruang tesnya. Di sana aku disambut sama examiner-nya (native speaker), yang wajahnya mirip guru agamaku di SMP (s/o to Pak Imam!).
Pertama-tama aku ditanyain pertanyaan basic tentang identitas aku, terus aku kasih tau yah, topik yang dikasih ke aku apa aja!
Topik 1 --> aku ditanyain "kamu suka coklat nggak?", "seberapa sering kamu makan coklat?"
Topik 2 --> ini yang disuruh ngomong 1-2 menit, topikku waktu itu adalah "ceritain dong waktu kamu lupa tentang appointment yang kamu buat.", abis cerita 1.5 menit, aku dikasih pertanyaan seputar topik itu.
Topik 3 --> aku ditanyain tentang "bagaimana menurutmu cara orang-orang tau tentang ancestors mereka?", "menurutmu hal apa saja yang dilakukan para ancestors-mu yang berpengaruh di kehidupan sekarang?"
Dan tanpa ditanya lagi, I messed up the whole conversation. Aku bener-bener ngalor ngidul jawabnya. Dan ada bagian di mana aku lupa satu kata dalam bahasa Inggris, dan aku secretly buang kata itu dan pretended kalo apa yang aku omongin itu adalah sebuah kalimat yang lengkap. [Yang aku lupa adalah kata 'penjajah'].
Yaudah, aku pulang dengan perasaan yang nggak enak, karena ortu udah bayar mahal-mahal buat tes itu, dan aku dengan mudahnya merusak speaking test pada hari itu.
TIPS!
→ JANGAN GROGI KAYAK AKU! Stay calm aja. Kalo kalian lucky kayak aku, kalian bisa dapet examiner yang super duper sabar.
→ Dan jangan lupa menyisipkan vocabularies yang nggak sederhana di kalimat-kalimatmu, nggak usah banyak-banyak, secukupnya aja. Mendingan pake sedikit vocab yang susah daripada banyak tapi kamu salah makenya!
→ Kalo kamu nggak ngerti tentang topik yang ditanyain, ngarang aja! Ini tes buat ngetes kemampuan speaking kamu, bukan buat ngetes pengetahuan kamu.
✫ Tahap 2 - Listening Test - 8 April 2017 (40 menit)
Di sini kita diambil sidik jarinya lagi sebelum masuk ruangan, dan nggak boleh bawa apapun kecuali alat tulis, ID, dan botol minum yang nggak ada labelnya.
Listening test dimulai sekitar jam 9 AM. Dan itu bener-bener butuh pendengaran dan otak yang fokus, karena audio cuman diputer 1 kali. Model jawaban ada yang fill in the blank dan options like ABCD, dan menurutku yang paling susah itu yang jawabannya options, karena kadang ada soal yang jawabannya menurutku ada semua di options tersebut.
TIPS!
→ Kalian kalo latihan listening di Youtube pasti bisa melalui tes ini dengan mudah, kok. Jadi perbanyak latihan aja saranku, dan pelajari struktur tesnya, jangan disamakan dengan struktur listening test waktu UN ataupun TOEFL, karena sama sekali beda.
→ Oiya, di sini audionya pake British accent, tapi both American dan British spelling diterima kok, di jawaban kalian. Jadi, sering-sering aja nonton British movies atau TV series.
✫ Tahap 3 - Reading Test - 8 April 2017 (40 menit)
Setelah 40 menit of listening test, kita move on ke reading test dengan super sedikit jeda, jadi kalo kalian mau ke toilet yah harusnya sebelum mulai tes tertulis ini, eman-eman soalnya kalo waktunya kebuang gara-gara kebelet pipis doang.
Reading test ini agak susah buat aku, apalagi aku cuman latihan reading test 1 kali. Yang paling susah menurut aku adalah di bagian TRUE, FALSE, or NOT GIVEN-nya. Bakalan rancu sih antara false atau not given. Tapi untuk bacaannya, karena menurut aku bacaannya menarik, jadi nggak terlalu susah juga buat memahami kontennya. Nggak banyak kata sulit yang dipake, kok.
TIPS!
→ Kalian banyakin latihan reading test, deh. Serius.
→ Banyakin juga baca-baca artikel berbahasa Inggris gitu, karena itu bikin kemampuan baca dan skimming kamu a lot better. Kalo mau ya bisa juga baca-baca artikel pake bahasa yang susah, tapi menurut aku itu nggak diperlukan, sih.
✫ Tahap 4 - Writing Test - 8 April 2017 (60 menit)
Nah, di sini ada 2 tasks, nih.
Task 1 --> kamu bakalan disuruh menjelaskan chart yang ada di lembar soal. Bisa pie chart, line graph, table, bar chart, etc. Di sini kamu disuruh menjelaskan, yah, berarti kamu nulis apa aja yang ada di chart-nya. Singkatnya, kamu disuruh nulis facts. Kamu nggak disuruh memprediksi atau mengira-ngira.
TIPS!
→ Pastikan kata yang kamu pake itu tepat menjelaskan isi chart-nya. Contohnya, kamu nggak bisa pake kata plateau kalo garis di chart itu nggak bener-bener datar, jadi kalo nggak ngerti mendingan ngga usah dipake, deh, bahasa yang susah-susah. Sebisanya aja, yang penting penggunaannya tepat.
→ Banyakin juga baca-baca model answers yang bisa dengan mudah kamu dapetin lewat Google. Aku saranin baca aja model-model answers di www.ieltsliz.com, kalian juga bisa cari video-video yang menjelaskan tentang Writing Test Task 1 ini di Youtube.
→ Perhatikan penggunaan paragraf dan strukturnya yaa. Essay yang baik pasti paragrafnya rapi. Perhatiin juga jumlah katanya!!!! Penting!
Task 2 --> kamu bakalan disuruh menjelaskan tentang opini kamu. Kalo yang sekarang tentang opini, yah. Kalo topiknya itu di luar jangkauan kamu, yang artinya kamu nggak ngerti tentang itu, kamu bebas kok ngarang. Lagian ini kan tes buat mengetahui seberapa bagus kemampuan bahasa Inggris kamu, bukan seberapa luas pengetahuan kamu.
TIPS!
→ Sama kayak task 1. Perhatikan bener-bener grammar-nya. Perhatiin juga struktur essay kamu. Harus ada introduction, content, dan conclusion!
→ Hindari penggunaan tanda baca yang kamu jarang pake, cukup pake tanda baca titik(.) dan koma(,) aja.
Dan selesailah sudah seluruh tesnya. Selesai kira-kira jam 12.30 PM, dan aku langsung pulang.
13 hari kemudian, tanggal 21 April 2017 (hari ini), aku ke kantor IDP dan ambil hasil tes IELTS-ku. Dan puji Tuhan ternyata melebihi ekspektasi!ππ
Sibuk? Kaga. Males doang. Nggak tau antara males atau emang nggak punya pengalaman menarik lagi selama kelas 12 ini :(
Oke, jadi hari ini, tanggal 21 April 2017, aku nerima hasil tes IELTS-ku. Dan sesuai nazar, kalo overall band score-ku >6.0, aku bakalan share pengalaman tes IELTS tanpa belajar ini.
Jadi, waktu pertengahan bulan Maret 2017 aku mau coba daftar IUP UGM. Nah, buat daftar kan butuh dokumen-dokumen tuh, dan sertifikat TOEFL/IELTS jadi salah satu dokumen tidak wajib yang bisa diikut sertakan di pendaftarannya.
Waktu itu aku bingung, "apa nggak usah pake sertifikat TOEFL gini yah?" tapi keluarga dan temen-temen nyaranin buat disertain aja sertifikatnya, toh tinggal tes.
Bodohnya aku baru niat cari tes TOEFL itu waktu akhir Maret. Akhirnya aku cari-cari tuh, tes TOEFL IBT yang tersedia. Kenapa nggak yang PBT aja? Soalnya kata temenku eman-eman tes TOEFL PBT, soalnya nggak banyak dibutuhin lagi. Jadi yaudah aku dengan segenap hati cari sana-sini TOEFL IBT yang masih nerima peserta yang mana. Setelah nyari-nyari, ternyata semua slot baik buat Semarang dan Jogja penuh sampe bulan Mei 2017, padahal pendaftaran IUP UGM ditutup tanggal 24 April 2017π
Terus Kakakku cerita kalo dia dulu daftar FK Internasional UNAIR pake try out IELTS. Tapi kata dia bakalan susah banget, apalagi aksen yang dipake buat tahap listening dan speaking-nya itu aksen British. Dan aku jadi tambah bingung. Karena aku bahkan sama sekali nggak tau dan nggak pernah denger tentang IELTS.
Dan pada tanggal 30 Maret, aku coba cari seats yang available buat tes IELTS di IDP Semarang. Puji Tuhan yang academic test masih ada slot. Akhirnya aku langsung daftar dan bayar saat itu juga, soalnya aku takut kehilangan seat. Sebenernya rada bimbang juga sih waktu itu, soalnya biayanya ngga ngira-ngira, cuy. 2800k IDR satu kali tes, sertifikat berlaku 2 tahun huhu.
Setelah resmi terdaftar jadi peserta tes IELTS tanggal 8 April 2017, aku langsung cari-cari tentang pengalaman-pengalaman tes IELTS yang beredar di blog. Dan setelah aku observasi, gila, kayaknya dapet band score 6 aja susah banget, apalagi pesertanya itu kebanyakan orang-orang yang lebih tua daripada aku, bahkan ada yang lulusan sastra Inggris tapi band score-nya 6.5π°
Takut? Kaga. Ngapain takut, toh ini tes buat ngukur kemampuan bahasa Inggris, bukan tes buat seleksi masuk perguruan tinggi. Belajar? KAGA JUGA! Ya belajar sih, tapi minim banget. Ya Allah. Aku emang pada dasarnya males dan suka menganggap enteng sesuatu, sih. Jadi Aku belajar cuman D-3. Dan itupun aku cuman latihan reading 1 kali, listening 4 kali (iya aku takut listening), nonton video-video speaking test IELTS di Youtube, dan baca-baca contoh essay di www.ieltsliz.com). Selain itu, aku juga nonton video-video tentang gimana caranya nulis essay yang baik di Youtube, dan itu lumayan membantu walaupun aku juga rada nggak ngerti sebenernyaπ
Oke, kita langsung cus ke D-Day IELTS Test!
✫ Tahap 1 - Speaking Test - 7 April 2017 (10-15 menit)
Jadwal speaking test orang mungkin bisa beda-beda, aku kebetulan dapet yang sehari sebelum tes tertulisnya. Dan waktu aku masuk ke kantor IDP, aku langsung disuruh foto dan diambil sidik jarinya. Ketat banget yak? Yep. Habis itu, aku ditunjukkin jadwal speaking test, dan ternyata jadwalku masih 4 jam lagi, yaude aku pulang dulu deh.
Nah, waktu udah mau memasuki jam tes, aku rada deg-degan sih, karena selain aku itu socially awkward, aku juga nggak pinter ngomong pake bahasa Inggris, pasti kesendat-sendat dan nggak jelas. Tapi aku tetep PD aja anyway masuk ke ruang tesnya. Di sana aku disambut sama examiner-nya (native speaker), yang wajahnya mirip guru agamaku di SMP (s/o to Pak Imam!).
Pertama-tama aku ditanyain pertanyaan basic tentang identitas aku, terus aku kasih tau yah, topik yang dikasih ke aku apa aja!
Topik 1 --> aku ditanyain "kamu suka coklat nggak?", "seberapa sering kamu makan coklat?"
Topik 2 --> ini yang disuruh ngomong 1-2 menit, topikku waktu itu adalah "ceritain dong waktu kamu lupa tentang appointment yang kamu buat.", abis cerita 1.5 menit, aku dikasih pertanyaan seputar topik itu.
Topik 3 --> aku ditanyain tentang "bagaimana menurutmu cara orang-orang tau tentang ancestors mereka?", "menurutmu hal apa saja yang dilakukan para ancestors-mu yang berpengaruh di kehidupan sekarang?"
Dan tanpa ditanya lagi, I messed up the whole conversation. Aku bener-bener ngalor ngidul jawabnya. Dan ada bagian di mana aku lupa satu kata dalam bahasa Inggris, dan aku secretly buang kata itu dan pretended kalo apa yang aku omongin itu adalah sebuah kalimat yang lengkap. [Yang aku lupa adalah kata 'penjajah'].
Yaudah, aku pulang dengan perasaan yang nggak enak, karena ortu udah bayar mahal-mahal buat tes itu, dan aku dengan mudahnya merusak speaking test pada hari itu.
TIPS!
→ JANGAN GROGI KAYAK AKU! Stay calm aja. Kalo kalian lucky kayak aku, kalian bisa dapet examiner yang super duper sabar.
→ Dan jangan lupa menyisipkan vocabularies yang nggak sederhana di kalimat-kalimatmu, nggak usah banyak-banyak, secukupnya aja. Mendingan pake sedikit vocab yang susah daripada banyak tapi kamu salah makenya!
→ Kalo kamu nggak ngerti tentang topik yang ditanyain, ngarang aja! Ini tes buat ngetes kemampuan speaking kamu, bukan buat ngetes pengetahuan kamu.
✫ Tahap 2 - Listening Test - 8 April 2017 (40 menit)
Di sini kita diambil sidik jarinya lagi sebelum masuk ruangan, dan nggak boleh bawa apapun kecuali alat tulis, ID, dan botol minum yang nggak ada labelnya.
Listening test dimulai sekitar jam 9 AM. Dan itu bener-bener butuh pendengaran dan otak yang fokus, karena audio cuman diputer 1 kali. Model jawaban ada yang fill in the blank dan options like ABCD, dan menurutku yang paling susah itu yang jawabannya options, karena kadang ada soal yang jawabannya menurutku ada semua di options tersebut.
TIPS!
→ Kalian kalo latihan listening di Youtube pasti bisa melalui tes ini dengan mudah, kok. Jadi perbanyak latihan aja saranku, dan pelajari struktur tesnya, jangan disamakan dengan struktur listening test waktu UN ataupun TOEFL, karena sama sekali beda.
→ Oiya, di sini audionya pake British accent, tapi both American dan British spelling diterima kok, di jawaban kalian. Jadi, sering-sering aja nonton British movies atau TV series.
✫ Tahap 3 - Reading Test - 8 April 2017 (40 menit)
Setelah 40 menit of listening test, kita move on ke reading test dengan super sedikit jeda, jadi kalo kalian mau ke toilet yah harusnya sebelum mulai tes tertulis ini, eman-eman soalnya kalo waktunya kebuang gara-gara kebelet pipis doang.
Reading test ini agak susah buat aku, apalagi aku cuman latihan reading test 1 kali. Yang paling susah menurut aku adalah di bagian TRUE, FALSE, or NOT GIVEN-nya. Bakalan rancu sih antara false atau not given. Tapi untuk bacaannya, karena menurut aku bacaannya menarik, jadi nggak terlalu susah juga buat memahami kontennya. Nggak banyak kata sulit yang dipake, kok.
TIPS!
→ Kalian banyakin latihan reading test, deh. Serius.
→ Banyakin juga baca-baca artikel berbahasa Inggris gitu, karena itu bikin kemampuan baca dan skimming kamu a lot better. Kalo mau ya bisa juga baca-baca artikel pake bahasa yang susah, tapi menurut aku itu nggak diperlukan, sih.
✫ Tahap 4 - Writing Test - 8 April 2017 (60 menit)
Nah, di sini ada 2 tasks, nih.
Task 1 --> kamu bakalan disuruh menjelaskan chart yang ada di lembar soal. Bisa pie chart, line graph, table, bar chart, etc. Di sini kamu disuruh menjelaskan, yah, berarti kamu nulis apa aja yang ada di chart-nya. Singkatnya, kamu disuruh nulis facts. Kamu nggak disuruh memprediksi atau mengira-ngira.
TIPS!
→ Pastikan kata yang kamu pake itu tepat menjelaskan isi chart-nya. Contohnya, kamu nggak bisa pake kata plateau kalo garis di chart itu nggak bener-bener datar, jadi kalo nggak ngerti mendingan ngga usah dipake, deh, bahasa yang susah-susah. Sebisanya aja, yang penting penggunaannya tepat.
→ Banyakin juga baca-baca model answers yang bisa dengan mudah kamu dapetin lewat Google. Aku saranin baca aja model-model answers di www.ieltsliz.com, kalian juga bisa cari video-video yang menjelaskan tentang Writing Test Task 1 ini di Youtube.
→ Perhatikan penggunaan paragraf dan strukturnya yaa. Essay yang baik pasti paragrafnya rapi. Perhatiin juga jumlah katanya!!!! Penting!
Task 2 --> kamu bakalan disuruh menjelaskan tentang opini kamu. Kalo yang sekarang tentang opini, yah. Kalo topiknya itu di luar jangkauan kamu, yang artinya kamu nggak ngerti tentang itu, kamu bebas kok ngarang. Lagian ini kan tes buat mengetahui seberapa bagus kemampuan bahasa Inggris kamu, bukan seberapa luas pengetahuan kamu.
TIPS!
→ Sama kayak task 1. Perhatikan bener-bener grammar-nya. Perhatiin juga struktur essay kamu. Harus ada introduction, content, dan conclusion!
→ Hindari penggunaan tanda baca yang kamu jarang pake, cukup pake tanda baca titik(.) dan koma(,) aja.
Dan selesailah sudah seluruh tesnya. Selesai kira-kira jam 12.30 PM, dan aku langsung pulang.
13 hari kemudian, tanggal 21 April 2017 (hari ini), aku ke kantor IDP dan ambil hasil tes IELTS-ku. Dan puji Tuhan ternyata melebihi ekspektasi!ππ
Listening: 7.5, Reading: 7.5, Writing: 6.5, Speaking: 7.0
Yep, dan aku masih nggak tau kenapa band score buat speaking-ku bisa 7.0! Wakakaka, terima kasih ya Tuhan. Ampuni hamba karena masih banyak dosa.
Pengalaman yang seruuu :)
ReplyDeleteIzin numpang lapak untuk menaruh informasi ya. Punya IPK 3.0, lulusan S-1 & dibawah 35 tahun? Kami menjamin anda untuk memperoleh IELTS 7.5 & mendapatkan beasiswa 100% diluar negeri. 3000+ alumni sejak 1996, kuliah di 4 benua. Untuk tes institusional IELTS gratis & info beasiswa: 0813 1663 4102
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletejago banget mbak. kalo bole tw. skor toefl itp mbak berapa ya sebelumnya?sy cm prnh itp klo ielts on process mw belajar.
ReplyDelete