Kesaksianku Hidup Bersama Tuhan Yesus :)
Dulu, aku pernah tidak percaya akan keberadaan Tuhan Yesus
di dalam hidupku. Aku selalu menganggap bahwa Tuhan Yesus tidak ada, dan
walaupun aku setiap hari Minggu pergi ke gereja, tapi dulu aku tidak percaya
akan Tuhan Yesus, dan dulu aku menganggap diriku sendiri adalah seorang
atheis.
Namun,
keajaiban-keajaibanpun mulai terjadi di dalam hidupku. Pernah suatu hari aku
lupa membawa LKS PKn, dan aku berdoa agar nanti tidak ditanyai perkara LKS pada
saat pelajaran PKn, dan doaku terkabul. Pernah juga sewaktu aku disuruh untuk
membangunkan Kakakku saat jam 11 malam untuk minum obat, karena aku ngantuk
sekali pada saat itu, aku berdoa kepada Tuhan untuk minta dibangunkan jam 11.
Dan ajaibnya pada jam 11 ada keluarga jauhku yang mampir ke rumah, dan
kedatangan mereka membuatku terjaga kembali. Dan however, waktu itu aku
belum bisa percaya kepada Tuhan Yesus.
Sampai pada saat aku
dan Mamaku memutuskan untuk mengakhiri hidup kami dengan meminum racun
sianida, agar kami bisa mengakhiri hidup kami dengan cepat (jangan tanya kenapa). Mamaku sudah
berusaha untuk mencari dan membeli racun sianida, tetapi hasilnya nihil. Akupun
yang sudah frustasi akan masalah hidup yang tidak kunjung selesai----akhirnya
memutuskan untuk meminum pil diet sebanyak yang aku bisa dan memutuskan untuk
tidak memberi tahu Mamaku dulu.
Malamnya (11 Januari 2014), aku sama
sekali tidak bisa tidur, aku sangat excited,
tidak bisa diam, nafas saja harus bersuara, kalau tidak nanti rasanya seperti
sesak… Itu semua disebabkan oleh kandungan kafein yang sangat banyak yang masuk
ke dalam tubuhku. Akupun memutuskan untuk ke kamar Mamaku, dan kebetulan
juga ada Kakakku, dan aku menceritakan semua perasaan yang mengganjal di
dalam hatiku. Aku juga menceritakan tentang meminum pil diet tersebut, dan
setelah dicek, aku telah meminum 54 pil diet sekaligus. Aku tidak bisa berhenti
berbicara dan mengeluarkan suara, namun anehnya aku sama sekali tidak bisa
mengeluarkan air mata. Aku terus berbicara dari malam hingga subuh, menceritakan segala keluh kesahku tentang keluarga ini, nonstop.
Walaupun rasanya lelah dan ingin berhenti, aku tidak bisa berhenti berbicara.
Bahkan memejamkan mata saja tidak bisa. Mama dan Kakakku sampai terheran-heran karena aku ini tipe anak yang jarang menceritakan keluh kesahnya kepada mereka.
Dari sana aku
mempelajari bahwa, Tuhan Yesus masih memberikan kami kesempatan! Coba saja jika
aku dan Mamaku sudah terlanjur meminum racun sianida dan mati dalam keadaan
belum sempat percaya dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus, kami akan mati sia-sia. Kami akan tidak bisa menyambung relasi lagi dengan Allah, tidak bisa hidup
dengan Allah. Waktu menyadari hal itu, aku langsung memahami arti dari Doa Bapa
Kami, Pengakuan Iman Rasuli, istilah “semua itu indah pada waktunya”, firman-firman
Tuhan yang pernah aku ucapkan, baca, namun tidak aku pahami. Aku langsung
berdoa dan mengucap syukur berulang-ulang kali, aku berdoa dan berusaha menutup
mataku walaupun mataku sangat susah sekali untuk dipejamkan pada saat itu. Aku
terus mengucap syukur selama berjam-jam tanpa lelah. Aku sangat bersyukur aku
dan mamaku masih diberi kesempatan untuk menjalani hidup yang telah diberikan
Tuhan Yesus untuk kita.
Siangnya, aku
merasa sangat sakit sekali dan capek sekali. Aku sama sekali tidak bisa tidur,
dan seluruh wajah dan tanganku rasanya kesemutan, aku tidak bisa berjalan,
jika berjalan aku akan merasakan pusing yang luar biasa. Dadaku sesak dan
sakit sekali. Aku sudah berdoa terus menerus, dan rasa sakitnya tidak
hilang-hilang. Aku menerimanya dengan ikhlas, karena memang mungkin itu adalah
pelajaran yang diberikan oleh Tuhan kepadaku. Aku tidak bisa beristirahat
sama sekali. Sialnya waktu itu Mama dan Papaku sedang pergi ke kondangan, dan Kakakku
pergi ke gereja, aku di rumah sendiri. Aku langsung menelepon mamaku dan
memintanya untuk segera pulang ke rumah.
Kira-kira setelah
setengah jam kemudian, orang tuaku sampai ke rumah. Keadaanku sudah sangat
kritis pada saat itu. Rasanya seperti di ambang hidup dan mati. Mamaku
khawatir jika apa yang aku alami adalah serangan jantung. Aku berdoa untuk
menyerahkan diri kepada Tuhan Yesus. Aku pasrah kepada Tuhan Yesus. Karena
Tuhan Yesuslah yang berhak untuk menentukan hidupku, dan hidup semua makhluk
hidup/mati di dunia ini.
Lalu akupun dibawa
ke rumah sakit, aku hanya diperiksa darah saja di sana, waktu ditanya mengapa
darahku sangat kental dan hitam, Mamaku menjelaskan bahwa aku kebanyakan
meminum pil diet karena ingin cepat kurus, dan Mama aku waktu itu bilang bahwa aku
meminum hanya 10 pil diet saja. Mamaku
tidak mau orang lain tahu, dan juga tidak ingin Papaku tahu bahwa aku telah
melakukan percobaan bunuh diri. Itu semua demi aku. Aku menolak untuk diinfus
karena aku malu, dengan keadaan berantakan dan juga Papaku adalah dokter di
rumah sakit itu, aku takut jika ditanyai macam-macam oleh orang yang mengenal
Papa di sana. Akhirnya kami pulang ke rumah, dan aku masih merasa sangat pusing
dan dadaku masih terasa sakit sekali, bahkan untuk berjalan saja rasanya seperti dihantam oleh batu-batu besar, aku tidak bohong.
Sore harinya hasil
tesnya pun keluar. Di sana menyatakan bahwa tidak ada kerusakan apa-apa di
dalam tubuhku. Semuanya bersih dan normal, bahkan hatiku juga tidak kenapa-napa.
Padahal kata Mamaku biasanya orang yang meminum setengah saja dari apa yang aku
minum, hati orang itu akan rusak, dan sangat berpotensi meninggal. Kami semua sangat sangat sangat bersyukur
kepada Tuhan Yesus. Aku masih diberi kesempatan untuk percaya kepada Tuhan
Yesus, untuk mengucap syukur kepadaNya, dan untuk memuliakan namaNya.
Terimakasih Tuhan
Yesus, tanpaMu aku tidak ada. Teruslah berkarya di dalamku. Jagalah imanku
selalu. Aku akan selalu percaya kepadaMu, kepercayaanku kepadaMu bertambah
setiap hari demi hari, jam demi jam, menit demi menit, bahkan detik demi detik.
Amin.
Comments
Post a Comment